NEW YORK
Obama Jadi 'Backing' Pembangunan Masjid
Sabtu, 14 Agustus 2010 | 13:44 WIB
Ground Zero merupakan sebutan untuk lokasi bekas menara kembar yang runtuh ditabrak dua pesawat teroris dalam serangan 11 September 2001.
Rencana pembangunan masjid di dekat tempat kejadian perkara (TKP) serangan 11 September 2001 menjadi persoalan kontroversial di New York. Paling tidak, kelompok konservatif seperti mantan kandidat presiden dari Republik, Sarah Palin, dan banyak warga kota New York memilih berseberangan dengan ide itu.
Termasuk di dalam kelompok penentang adalah para keluarga korban tragedi memilukan itu. Alasan mereka, pembangunan masjid merupakan bentuk "pengkhianatan" terhadap kenangan para korban.
Namun, pilihan berbeda justru menjadi kehendak Presiden Barack Obama. "Sebagai seorang warga negara, sebagai seorang presiden, saya percaya umat Muslim mempunyai hak yang sama untuk menjalankan hidup keagamaan mereka, sama halnya dengan warga negara AS lainnya," kata Obama sebagaimana warta Reuters, Jumat (13/8/2010).
Obama menyatakan hal itu saat dikunjungi para diplomat negara-negara Islam dan para anggota komunitas Muslim AS. Ia sendiri, dalam kesempatan itu, menjadi tuan rumah acara membatalkan puasa di Gedung Putih.
"Persamaan hak tersebut termasuk hak membangun tempat ibadah dan pusat komunitas Muslim di kawasan properti swasta di pusat kota Manhattan, sesuai dengan peraturan yang berlaku," tambah Obama menegaskan.
Awal bulan ini, sebuah agen properti di kota New York memang menegaskan adanya rencana pembangunan pusat komunitas berikut masjid yang terletak cuma dua blok dari TKP yang dimaksud. Warga New York lazim menyebut TKP itu sebagai "Ground Zero".
"Ini Amerika dan komitmen kami untuk kebebasan beragama mestinya tak perlu digoncangkan," imbuh Obama yang sudah menjalin kerja sama antara US dan dunia Muslim sebagai salah satu batu penjuru kebijakan politik pemerintahannya.
Lebih lanjut, Obama mengatakan bahwa Al Qaeda tidak sama dengan Islam. "Al Qaeda adalah distorsi dari Islam. Tidak ada pemimpin keagamaan di Al Qaeda, yang ada adalah teroris yang membunuh orang-orang tak berdosa," kata Obama menekankan.
Tak hanya Obama ternyata yang menjadi "backing" ide tersebut. Wali Kota New York Michael Bloomberg adalah orang pertama yang mendukung rencana itu sebagai bagian dari upaya mengembangkan komunitas-komunitas keagamaan di kota tersebut.
Sebagai catatan, 2.750 orang tewas pada kejadian tersebut lantaran dua buah pesawat penumpang yang dibajak kelompok Al Qaeda ditabrakkan ke kedua gedung kembar World Trade Center.
Namun, pilihan berbeda justru menjadi kehendak Presiden Barack Obama. "Sebagai seorang warga negara, sebagai seorang presiden, saya percaya umat Muslim mempunyai hak yang sama untuk menjalankan hidup keagamaan mereka, sama halnya dengan warga negara AS lainnya," kata Obama sebagaimana warta Reuters, Jumat (13/8/2010).
Obama menyatakan hal itu saat dikunjungi para diplomat negara-negara Islam dan para anggota komunitas Muslim AS. Ia sendiri, dalam kesempatan itu, menjadi tuan rumah acara membatalkan puasa di Gedung Putih.
"Persamaan hak tersebut termasuk hak membangun tempat ibadah dan pusat komunitas Muslim di kawasan properti swasta di pusat kota Manhattan, sesuai dengan peraturan yang berlaku," tambah Obama menegaskan.
Awal bulan ini, sebuah agen properti di kota New York memang menegaskan adanya rencana pembangunan pusat komunitas berikut masjid yang terletak cuma dua blok dari TKP yang dimaksud. Warga New York lazim menyebut TKP itu sebagai "Ground Zero".
"Ini Amerika dan komitmen kami untuk kebebasan beragama mestinya tak perlu digoncangkan," imbuh Obama yang sudah menjalin kerja sama antara US dan dunia Muslim sebagai salah satu batu penjuru kebijakan politik pemerintahannya.
Lebih lanjut, Obama mengatakan bahwa Al Qaeda tidak sama dengan Islam. "Al Qaeda adalah distorsi dari Islam. Tidak ada pemimpin keagamaan di Al Qaeda, yang ada adalah teroris yang membunuh orang-orang tak berdosa," kata Obama menekankan.
Tak hanya Obama ternyata yang menjadi "backing" ide tersebut. Wali Kota New York Michael Bloomberg adalah orang pertama yang mendukung rencana itu sebagai bagian dari upaya mengembangkan komunitas-komunitas keagamaan di kota tersebut.
Sebagai catatan, 2.750 orang tewas pada kejadian tersebut lantaran dua buah pesawat penumpang yang dibajak kelompok Al Qaeda ditabrakkan ke kedua gedung kembar World Trade Center.
0 comments:
Posting Komentar
MOHON MAAF
Link Hidup/komentar akan di hapus Atau di saring(tidak di tampilkan)